Welcome! Log In Create A New Profile

Advanced

Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu

Posted by zungmann 
Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 07:45AM
Thread ini didedikasikan khusus untuk sharing hal-hal teknis seputar 3d printing. 3d printing butuh keahlian, butuh belajar dan pengalaman aka jam terbang untuk bisa menghasilkan print yang bagus.
Print normal di kertas dianggap biasa karena rata2 orang hanya print di ukuran A4 dan satu sisi. Coba anda print bolak balik dua sisi, print booklet, print kartu nama, print amplop dsb hal yg tidak biasa. Pasti butuh belajar dan teknik lebih. 3d printing itu ibaratnya ngeprint hal yang tidak biasa tiap saat, kecuali mau print objek yg sama tiap saat, ga asik kan...

Nah, silakan anda share pengalaman print anda, baik itu teknik, tips atau trik2nya. Bisa juga isu yg ditemui seputar 3d printing. Sialakan berdiskusi... Namun sebelum bertanya, tolong pastikan anda tidak hanya lempar pertanyaan sepele, paling tidak share dahulu apa yg sudah dilakukan.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 12:00PM
Beberapa saran ane supaya mendapat hasil print yang optimal :
1. Gunakan mesin printer 3d yang baik hasil bagus, tuningan master reprap, extrude stabil dan minim maintenance.(bukan beli diy rakit sendiri)
2. Kuasai bahan filament , merk jenis warna berbeda karakternya.
3. Bed sticking pla pakai blue tape panas 45derajat, abs juice aseton 90derajat.
4. Kuasai teknik kalibrasi leveling
5. Teknik slicing , setting layer height , speed , infill, support, raft, brim, retract, dll

Edited 1 time(s). Last edit at 03/15/2016 12:10PM by dasziel.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 08:37PM
Nah sip udah ada bro dasziel yang mulai.thumbs up
---


PELAJARI GCODE

Itu saran saya bagi yang mau mengarungi printing ala reprap. Seringkali banyak pemula yang bertanya soal seluk beluk ngeprint, dan banyak ato hampir semua ga tahu gcode. maksudnya bukan sekedar tahu apa gocde, tapi tahu isinya, perintah-perintahnya paling tidak yang penting dan sering digunakan. Beberapa alasan mengapa tahu gcode itu penting:

1. Bahasa printer reprap adalah gcode. Firmware tahunya gcoe. Perintah yang dikirimkah ke printer adalah gcode, baik itu dari host seperti Pronterface atau LCD seperti set suhu hotend, suhu bed, set fan speed, set movement speed, set flow, atau bahkan set step per mm. Mengetahui perintah-perintah penting gcode akan berguna saat printing. Memang sekarang kita sudah dimanjakan oleh LCD, tapi jika tidak punya LCD atau saat kalibrasi step misal, daripada bolak-balik klik LCD atau update-upload firmware, kita bisa menggunakan perintah M92 Xnn untuk set step_per_mm sumbu X. Kalibrasi dilakukan 'on the fly'. Dan jika sudah fix nanti baru kita update konfigurasi firmwarenya.

2. Hasil slicing adalah gcode. Setiap sclicer punya keunikan tersendiri terhadap model/object yang berbeda, sering pula hasil slice-nya tidak seperti yang diharapkan. Mengetahui gcode yang dihasilkan slicer memungkinkan kita memodifikasi atau mengedit hal-hal yang tidak pas.
Contoh: bridge tidak terdeteksi di KS atau Cura, atau kadang S3D tidak detect bridge dengan tepat. Ada kalanya saya sangat suka hasil slice dari KS, tapi ada bagian bridge yang tidak pas karena mengambang di udara. Jadinya lebih baik gcode diedit sedikit supaya posisinya pas dan filamen tidak jatuh.

Contoh lain: gcode di awal biasanya berisi perintah-perintah inisiasi seperti homing, manasin hotend, bed, atau set speed. Kadang beberapa urutannya beda dengan keinginan kita atau tidak cocok dengan printer kita. Dari pengalaman, saya lebih suka urutan homing untuk Prusa i2 saya adalah: Z dulu kemudian XY supaya saat mulai Z-nya tinggi dia tidak nabrak segitiga atas. Sebelum homing saya lebih suka manasin hotend dulu ke 140/150 C karena kadang kala hasil print sebelumnya ujung nozle ada sisa filamen yang keras, yang jika langsung home Z bisa menekan bed; dan perlu dipanasin agar filamen lebih lunak, demi keamanan printer. Sebelum hotend bergerak tuk print objek, saya juga lebih suka ada sedikit filamen yang diextrude karena saat menaskan biasanya ada filamen yg ooz dan nantinya ada gap di print, dan setelah itu hotend 'di-wipe', jadi bisanya suka saya gerakan ke posisi tertentu untuk 'priming dan wiping'.
Jika kita tahu gcode, kita bisa mengatur hal-hal seperti ini di bagian prefix gcode yang akan dihasilkan slicer.

3. Seperti tadi dibilang, perintah LCD itu isinya gcode. Kita bisa ubah menu dan perintah LCD jika tau gcode juga. Misal: Saya ingin menu pre-heat PLA hanya untuk hotend saja (M104 Sxxx), bukan hotend dan bed, dan bikin sendiri preheat bed (M140 Sxxx).

4. Pernah print terputus di tengah karena listrik mati? Jika print kecil ya tinggal diulang saja. Tapi jika printnya besar dan bagus, sayang rasanya. Kalo kita tahu gcode, kita bisa edit file yang diprint supaya bisa mulai lagi dari tempat dia berhenti.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 09:39PM
Mantap, gcode iya harus tau dikit2 kode:

G28 - Homing to home 0,0,0, buat printer delta, ada baiknya tambahi G28 setelah print selesai, bisa di script end code dan kill code (di repetier menu printer setting,script), jadi setelah ngeprint head langsung keatas, jadi mudah mengambil hasil jadinya.

M104 S160 - Ini juga saya sering pakai di end code kalo lagi ngeprint barang yg sama berkali2, supaya saat selesai print, nozzle masih panas, jadi saat ngeprint lagi ndak perlu nunggu lama. S160, angka 160 ini derajatnya. Bisa juga diset ke 200 dll.

M109 - ini kode sering kita liat di awal (liat di gcode editor), kadang, saya coment pake // supaya head ga perlu nunggu panas, karena awalnya memang suhunya sudah saya set selalu panas. Mayan , mengurangi waktu pemanasan yg mungkin beberapa detik grinning smiley grinning smiley

Bro zungman, nomor (4) itu beneran bisa ?

Tuk slicer, iya si macem2, paling rumit kayaknya slic3r, tapi mayan optionnya kepake buat laser cutting juga si grinning smiley, tapi yang lain mantap2 terusama simplify3D. Kisslicer bagus, sayang mandeg ya... ,

buat Kisslicer awal2 harus setting ke mode 5DAbsolute - pernah sampe pusing kenapa ngga keluar filamennya setelah googling, iya harus diset ke absolute dulu.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 10:01PM
OK Saya kasih contoh - pertanyaannya:

"Saya menggunakan Printer Prusa I3 dengan Heated Bed, suhu print ABS 240C bed 100 memakai RAFT, slicing dengan CURA. Model tipis dan tinggi - setelah print diketinggian 8cm ada crack. Kira2 bagaimana cara mengatasinya?

Pertanyaan menjadi clear - sertakan Gambar / PIC printingan nya."

----- melanjutkan informasi bed leveling (sangat penting menurut saya) yang disampaikan bro Dazriel....

(Nih link kalo merasa ngga nemu di googling meskipun pake HP Galaxy Edge 7)

[reprap.org]

kalo ngga bisa bahasa english - pergi ke les bahasa inggris.... atau kalo males dan ngga punyai duit pake Google TRANSLATE..

Bed level sangat mempengaruhi SUCCESSFUL Print dari awal.... banyak printingan gagal karena bed level...
1. Untuk mempermudah - disarankan menggunakan KACA - secara teori kaca memang lurus - tetapi ingat ada juga kaca yang melengkung.
2. Jika masih ragu2 - bisa menggunakan RAFT karena menstabilkan kemiringan bed - model yang di print diatas RAFT sehingga tidak terpengaruh kemiringan bed. (Sekali lagi jangan tanya RAFT itu apa)...
3. Pastikan anda menguasai Printer yang dipakai dan tau material yang akan di Print - tanya sama yang jual karakternya gimana.... (JANGAN PADA JUALAN AJA).... Informasi mengenai jenis dan karakter material berpengaruh kepada penempelan model ke BED.
4. PASTIKAN Listrik / Kabel USB (kalo print lewat komputer) atau SD Card kondisi sangat BAIK waktu Print. Pernah ada kasus SD Card ada yang error - ternyata gcode rusak dan extruder kacau. Kalo tiba2 printer berhenti dan print pake usb cable mah biasa....

Herman IP3D

Edited 1 time(s). Last edit at 03/15/2016 11:50PM by IP3D.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 15, 2016 10:11PM
Bicara mengenai Slicing...

Slic3r - sudah saya tinggalkan dari kapan hari
CURA - masih saya pakai untuk I3 Style dan bowden style
Makerware - basicnya adalah skeinforge - optimized for ABS Printing - banyak yang kesulitan printing PLA pakai Slicing ini.
Kiss Slicer - kalo saya bilang mirip2 skeinforge
Simplify3D - so far - best in general - tetapi untuk printing ABS saya lebih prefer Makerware.

Paling gampang untuk reprap: CURA.......

Sekali lagi - jangan salahkan 100% kepada Slicing Software... Penguasaan Printer dan Kualitas Jenis material sangat berpengaruh terhadap setting.

Bro Ryan - metode resume bisa dilakukan - masalahnya satu sewaktu mesin mati karena listrik padam ataupun ada error apapun. Pergerakan motor menjadi kacau bukan hanya koordinat XYZ - kadang bed pun bisa bergeser sedikit. Ingat mesin yang kita pake model desktop. Bukan mesin yang beratnya 200kg yang gak mungkin gerak. Kemudian - material yang dikeluarkan pun sudah pada kondisi SOLID sehingga 100% akan ada problem di bonding antar layernya. Makanya segede apapun - saya kalo ngeprint - problem - saya ulang.

Herman IP3D

Catatan: Ini thread dibuat supaya yang ngoceh semoga bertambah - Semua Newbie / Silent reader yang cuma melonggok doang curi2 ilmu - you will get nothing if you don't contribute something.

Edited 1 time(s). Last edit at 03/15/2016 10:34PM by IP3D.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 16, 2016 10:22PM
Ide sambung filament secara manual, supaya hasil dua warna, bila menggunakan sistem wade extruder lebih praktis, biasa saya gunting, tunggu hingga filament terakhir ketarik semua langsung sambung dengan filament baru.

Sistem wade gear extruder

Hasil jurus kepepet alias kehabisan filament wkwkkwkwk



Atau ada yang menggunakan solder untuk menyambung filament untuk sistem bowden.

Semoga bermanfaat

Edited 1 time(s). Last edit at 03/16/2016 10:30PM by dasziel.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
March 17, 2016 07:22PM
Quote
ryannining
Mantap, gcode iya harus tau dikit2 kode:


Bro zungman, nomor (4) itu beneran bisa ?

Tuk slicer, iya si macem2, paling rumit kayaknya slic3r, tapi mayan optionnya kepake buat laser cutting juga si grinning smiley, tapi yang lain mantap2 terusama simplify3D. Kisslicer bagus, sayang mandeg ya... ,

buat Kisslicer awal2 harus setting ke mode 5DAbsolute - pernah sampe pusing kenapa ngga keluar filamennya setelah googling, iya harus diset ke absolute dulu.


Ya, bisa. Saratnya: jangan dulu diambil dari bed kecuali bisa dipasang lagi dalam posisi yang persis sama. Langkah-langkahnya:
1. Tentukan layer terakhir
Nah ini mau ga mau harus diukur dan jika punya sigmat/digital caliper harusnya ga susah. Karena kita tau per layer berapa mm, maka dari tinggi itu kita tau layer terakhir yang diprint di layer berapa, misal n. Nah, ada dua pilihan: a) terusin dari awal layer n lagi (artinya ada sebagian yang sudah diprint diulang), atau b) cari posisi terakhir.
Jika pengen cari posisi terakhir memang harus sedikit lebih repot. Perlu bantuan trace visual dan bener2 melihat hasil printnya dan bandingkan dengan gcode viewer seperti di Repetier Host atau S3D. Dari posisi terakhir ini kita dapat baris ke berapa di file gcodenya.

2. Edit gcode
Jika pake pilihan a), maka tinggal hapus gcode yang print layer 1 s/d n-1. Kemudian ada beberapa hal yang perlu diedit dan diperhatikan tuk gcode inisiasi:
- Home-nya HANYA XY saja, JANGAN home Z. Posisi Z diset langsung saja dengan G92 Zn. Jadi gcodenya:
G28 X0Y0
G92 Zn

Saat heating elemen mungkin ada filamen yang ooz alias meleleh keluar. Nah sebelum bergerak ke posisi awal tuk melanjutkan print, baiknya di-prime/extrude sedikit filamen, misal 1-2 mm, dan jangan lupa diset 0 lagi extrusionnya:
G1 E1 F1200
G92 E0

Jika pake pilihan b), maka perlu diperhatikan apakah firmware (dan slicingnya) pake RELATIVE atau ABSOLUTE extrusion. (Bagi yang belajar: soal bedanya ini silakan cari sendiri). Jika pakai relative, maka tidak ada yang perlu ditambahin, jika pake absolute, maka perlu dicatat extrusion terakhir di line sebelumnya, misal E10.004. Tentunya baris yang dihapus ditambahan sampai dengan line terakhir tuk mulai dari line+1. Dan ditambahkan untuk set extrusion terakhir sampai dengan line tadi:
G92 E10.004
Jika tidak diset extrusion awalnya, maka pas mulai melanjutkan lagi, akan brojol extrusion dulu sejumlah 10.004 mm

Tentu saja, melanjutkan punya beberapa kelemahan seperti juga disinggung bro Herman:
- Layer bisa jadi tidak bonding dengan baik. Ada ide sih supaya bonding, layer sebelumnya dipanasin dulu dengan printhead tanpa ngeprint, tapi blum dicoba.
- Bisa jadi posisi off karena akurasi printernya: endstop atau missed steps. Tapi jika printer cukup bagus presisinya, tidak akan meleset jauh
- Jika mulai dari awal layer lagi, bisa jadi ada ada sebagian yang terprint ulang dan blobing. Tentunya kurang mulus. Bagi saya jika untuk keperluan sendiri, prototype masih bisa diterima. Jika untuk printing service sih ya tentu tidak.

NB: ini untuk jenis printer cartesian dengan bed tidak bergerak vertikal. untuk delta sepertinya harus homing dulu dan bergerak ke z, begitu ya bro ryan?

Edited 1 time(s). Last edit at 03/17/2016 07:31PM by zungmann.
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 07, 2016 11:18PM
Referensi yang sangat bagus, disertai ilustrasi foto yang jelas: [www.simplify3d.com]
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 08, 2016 01:22PM
Bro zungmann, thanks buat postingan yang paling atas, listrik mau abis dan tengah malem gini sistem prabayarnya offline, akhirnya ane pause aja. Mau ngeresume tinggal edit gcode, buang layer 0 sampai sekian smileys with beer
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 08, 2016 10:45PM
Quote
rollingdice
Bro zungmann, thanks buat postingan yang paling atas, listrik mau abis dan tengah malem gini sistem prabayarnya offline, akhirnya ane pause aja. Mau ngeresume tinggal edit gcode, buang layer 0 sampai sekian smileys with beer

Sip, nice to know it works for someonesmiling smiley
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 09, 2016 12:42AM
Ane paling hobi edit2 gcode buat kalo print besar gagal di tengah2 dan merasa wasting material and time banget kalo ulang dari awal. Kalau print gagal kita ga bisa ngontrol gagalnya kapan (maunya mah pasti ga gagal smiling bouncing smiley), saya biasanya pake cara yang persis dijabarkan bro zungmann di atas, tapi sayangnya seringnya gagal itu ga pas tepat pergantian layer, tapi pas lagi di tengah2 bikin layer, jadi ya risiko print agak cacat yang perimeter ke-skip 1 layer tapi infill di layer itu ada atau sebaliknya.

Edit gcode juga berguna buat yang mau print dual (atau lebih) color searah Z kayak fotonya bro dasziel yg pink-kuning di atas. Tapi kalo bro dasziel kan kepepet sambung filament, kalau mau sengaja dual color bisa dimanipulasi di gcode-nya aja.
Beberapa printer udah punya built-in pause-on-specific-layer-change-filament-and-then-resume (kayaknya sih, belom pernah nyoba juga). Kalau mau pause dari host software macem repetier host juga bisa, tapi sayangnya ini kurang akurat gantinya karena dia kadang ga ke-pause lgsg pas kita pencet pause, karena dia itu mem-pause kiriman data ke printer pada saat itu bukan mem-pause data yg sedang dijalankan printer (FYI, ini karena printer punya buffer instruksi jadi kaya dirapel gitu, jadi pas di-pause masih ada sisa data di buffer printer yg bakal tetep dijalanin).

So, biar akurat langsung lah di gcode-nya.
Caranya :
1. Cari tau dulu mau ganti filament di layer ke berapa, katakanlah pada layer 1 sampai 100 mau warna biru, layer ke-101 dan seterusnya mau pakai warna merah.
2. Buka gcode-nya, save dulu isinya di tempat lain.
3. Buang gcode untuk printing layer ke-101 sampai terakhir; gcode untuk finishing macam parking, turn off heater and fan, dan selain print jangan dibuang).
4. Print dengan warna biru sampai selesai, jangan diambil dulu.
5. Balikin gcode yg masih asli tadi, buang layer ke-1 sampai 100; gcode untuk preparation di-edit sedikit, macam yang homing dibuang saja (takutnya nanti malah nabrak print yg tadi).
6. Lanjut print dengan warna merah sampai selesai.

Saat pergantian antara print-an setengah pertama dan setengah kedua sebisa mungkin JANGAN GESER PAKAI TANGAN dan kalo bisa jangan mati printer-nya, karena kalau sudah begini harus di-homing lagi. Beberapa printer ga ada space buat homing tanpa nabrak print-an yang ada di bed, kalau sudah begini say bye. Untuk printer yang masih ada space buat homing tanpa nabrak, jangan lgsg home all axes karena pasti nabrak. Kudu pelan2. Home X dulu, geser X ke tempat aman (via host), home Y, geser Y ke tempat aman (via host), baru home Z. Sebelum nge-home axis-nya diperhatikan baik2 apakah akan nabrak apa nggak.

N.B. : Buat tau gcode mana yang harus dibuang/dipertahankan pas ng-edit2, silakan dicari tahu ya smiling smiley biar sekalian tahu dan terbiasa practice sendiri, ga cuma follow guide doang smiling smiley)
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 13, 2016 09:24PM
Quote
dasziel
Beberapa saran ane supaya mendapat hasil print yang optimal :
1. Gunakan mesin printer 3d yang baik hasil bagus, tuningan master reprap, extrude stabil dan minim maintenance.(bukan beli diy rakit sendiri)
2. Kuasai bahan filament , merk jenis warna berbeda karakternya.
3. Bed sticking pla pakai blue tape panas 45derajat, abs juice aseton 90derajat.
4. Kuasai teknik kalibrasi leveling
5. Teknik slicing , setting layer height , speed , infill, support, raft, brim, retract, dll

Point 1 dan 4 redundant
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 13, 2016 10:39PM
Yang perlu diketahui :

1.Cara pakai mesin reprap, ini ilmunya segudang di internet karena, cukup browsing di google tentang reprap, kalau jawabnya enggak ada di forum ini, bahkan banyak yang komprehensif mendetail langkah demi langkah (jangan cuma sosmed an terus), karena saya jualan dan memberikan jasa, terkadang ada konsumen datang dengan mesinnya yang jawabnya cuma di google 2mnt selesai (free of charge yg beginian mah), kadang saya suruh pulang kalo nyebelin & sok tahu (tempe hehe) keluar kata kata "gimana kalo anda yang betulin, saya yang bayar?"(curcol hehe).

2.We are not gods, we won't know about everything! Except maybe dr.Adrian Bowyer and his reprap team (and he's a mortal)...so no god here...period...exclamation, and jeddai only exist on starwars...gdmf's, dan RepRap adalah opensource/sumber terbuka, jadi mungkin dengan sedikit browsing di google anda akan paham banyak tentang cara print yang baik, dan hasilnya bagus (plus ilmunya langsung nempel, ini relevan dengan point 1 diatas).

3.Semua setting (bahkan eeprom) berubah tergantung spesifikasi yang design/ buat /rakit /,bikin (makanya disebut settings, biar bisa di set, sesuai kebutuhan), beda nozzle, beda setting (saya pernah ukur nozzle seplastik, yang pas di 0.35mm cuma 3pcs, sisanya 0.41,45,32,47,dll, jadi enggak satu setting, di satu mesin bisa dipakai untuk yang lain, jadi perlu dipahami fungsi settingnya (apakah eeprom/slicernya).
Re: Printing: Teknik, Tips, Triks dan Isu
April 22, 2016 10:42PM
Ngeprint halus, misal dengan layer 0.1 mm, siapa yang ga suka. Tapi masalahnya laaaaaaaammmmma. Print dengan layer 0.1 mm artinya 2x lebih lama dengan layer 0.2 mm. Bisa ga dipercepat? Bisa, tapi jika hanya mempercepat print speed maka kualitas juga bisa terkorbankan. Ada cara lain sih yaitu: print saja tanpa infill, hanya parameter, kan yang penting terlihat luarnya halus. Sangat mungkin jika modelnya memungkinkan, ada kalanya mau ga mau infill harus diprint juga, terlepas modelnya atau bukan. Nah, jika begitu kita bisa hemat waktu dengan print parameter dan infill dengan 2 layer yang berbeda. Mungkinkah?

Mungkin. Yang saya tahu di Cura versi lama yang masih menggunakan engine SkeinForge ada fitur yang disebut dengan "skinning". Jika di-on-kan maka Cura akan ngeprint parameter (terluar) dengan tinggi layer 1/2 dari layer yang di-set dan diprint 2x. Misal jika kita print dengan layer 0.2 mm, maka parameter akan diprint dengan layer 0.1 sebanyak 2x. Dengan cara seperti ini maka skin/permukaan terlihat lebih halus tanpa mengorbankan waktu terlalu banyak.
Sayangnya di Cura versi baru fitur ini hilang karena Cura sekarang menggunakan engine yang berbeda. Developer Cura, Daid, bilang dia punya versi development yang bisa print infill dengan tinggi layer yang berbeda. Kita tunggu saja.

Jika Anda punya S3D, maka bisa ngeprint parameter dan infill dengan tinggi layer yang berbeda. Ada 2 cara:
1) Dengan 1 proses:
Set layer terhalus yang diinginkan, misal 0.1 mm. Kemudian set Infill every 2 layers dan infill width-nya >100% (ini untuk kompensasi extrusion karena beda tinggi). Dengan cara seperti ini maka akan print parameter 2x dengan masing-masing 0.1 mm sebelum kemudian print infill yang tebal.

2) Dengan 2 proses:
a) Proses 1: Set layer 0.1 mm dan hanya print parameter, tanpa infill (0% infill) baik sparse atau solid (tanpa bottom dan top infill juga)
b) Proses 2: Set layer 0.2 mm dan print tanpa parameter, hanya infill

NB: Salah satu kelebihan S3D adalah bisa menentukan lebih dari 1 proses slicing untuk 1 model dan masing-masing proses bisa diset dengan parameter yang berbeda.

Saya coba slice dengan S3D untuk object besar dan kecil untuk layer terhalus 0.1 mm.
Untuk object besar dengan layer 0.1 mm dan infill 30% dengan cara normal waktu printnya 19 jam. Sedangkan jika dibedakan layer infill-nya maka print time turun sampai dengan 12 jam untuk 2 proses dan 10 jam untuk 1 proses.
Untuk object kecil dengan hanya tinggi 2mm, diprint dengan 0.1 mm infill 100% normal: 16 menit. Sedangkan dengan cara lebih hemat jadi 11 menit.

Bagi saya, bisa hemat waktu 30% sangat lumanyan smiling smiley Sudah dicoba dengan objeck kecil dan berhasil.

Oh ya, saya belum lihat slicer yang lain. Rasanya jika tidak salah Slic3d juga bisa print infill setiap beberapa layer. Mungkin ada yang mau mencoba.

Edited 1 time(s). Last edit at 04/22/2016 10:44PM by zungmann.
Sorry, only registered users may post in this forum.

Click here to login